Jumat, 28 Oktober 2011

Pesona Kota Hujan Mitos Pohon Jodoh dan Jembatan Cinta

BOGOR - Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai kepercayaan atau mitos–mitos yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat. Mitos ini biasanya dikait–kaitkan dengan kejadian masa lampau. Ada beberapa mitos atau kepercayaan yang berhubungan dengan ikon Kota Bogor ini, tak lain Kebun Raya Bogor. Di kebun ini, tak hanya menyimpang aneka ragam botani, namun memendam cerita
bernuansa magis.  Mitos yang berkembang di sini berhubungan dengan urusan percintaan. Menarik memang, mungkin karena banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor ini adalah pasangan muda– mudi. Oleh karena itu, masyarakat juga sering menyebut Kebun Raya Bogor ini dengan Kebun Jodoh.
Mitos yang berkembang di situ adalah bila sepasang kekasih berjalan menyeberangi Jembatan Merah, maka dipercaya tidak lama kemudian hubungan percintaannya berakhir. Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan.Tempat kedua yang masih berhubungan dengan mitos percintaan ialah Pohon Jodoh. Tempatnya pun tidak jauh dari Jembatan Merah. Pohon Jodoh sebenarnya hanya dua pohon besar yang kebetulan berdampingan. Di bawah kedua pohon tersebut terdapat bangku taman. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satu lagi adalah beringin dengan kulit licin berwarna coklat.Melihat perbedaan warna kulit ini katanya menggambarkan sepasang pengantin, sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai Pohon Jodoh. Konon, bila kita duduk di bawah Pohon Jodoh itu bersama pasangan, maka hubungan kasih akan langgeng.

MAN 2 Jakarta Jalin Kerjasama dengan OLSH

 
Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI Prof.Dedi Zubaedi  didampingi Kepala Kanwil Kementerian Agama Pov.DKI Jakarta H.Muhaimin Luthfie , Atase Pendidikan Kedutaan Besar Australia serta Kepala MAN 2 Jakarta Hj.Isnadiar Dekok memukul "gong" menandakan dimulainya kerjasama bentuk Sister School ( Sekolah Kembaran ) antara Madrasah Aliyah Negeri 2 Jakarta dengan OLSH College Adelaide, South Australia. di gedung MAN 2 jalan Penganten ALi, Jakarta (24/10)


Madrasah Aliyah Negeri 2 Jakarta yang merupakan Madrasah Standar Nasional dipilih oleh Kementerian Agama RI dan Pemerintah Australia melalui AUSAID dan AEF ( Asia Education Foundation ), Menjadi peserta BRIDGE Program yang berkonsentrasi pada pengembangan pendidikan di Indonesia dan Australia.
Direktur Madrasah Prof.Dedi Zubaedi mengatakan, Dengan program ini diharapkan menjadi  starting point perubahan madrasah supaya  Madrasah tidak lagi dipandang sebagai institusi pendidikan nomor dua tapi dia setara dengan sekolah pada umumnya. Didalam Bahasa Arab " Laa Tahya Wa la Tamutu atau Tidak Ada Biaya dan tidak bermutu / berkualitas "  
Ini merupakan bukti dari Madrasah khususnya Madrasah Aliyah Negeri 2 Jakarta telah menunjukan bagaimana eksistensi Madrasah dimata dunia Internasional . Salah satu kemajuan sebuah institusi itu adalah dari  kreatifitasnya, inovasinya, networkingnya, Informasi Teknologi serta Sumberdaya manusianya.  Pada saat ini, MAN 2 sedang membangun Networking  untuk bisa Go Internasional. “Saya sangat mengapresiasi dengan kerjasama yang dibangun antara  Kedutaan Besar Australia  dan Kementerian Agama RI , yang pada kali ini memilih MAN 2 sebagai madrasah yang tergabung dalam Bridge program" ,tambahnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI jakarta H.Muhaimin Luthfie  mengatakan dalam mendukung program dari Bridge Project, Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Menetapkan tujuan pendidikan di Madrasah menjadikan siswa Madrasah sebagai insan cerdas, komprehensif, kompetitif, dan berakhlakul karimah. 
Dari kesepakatan yang telah dituangkan dalam bentuk MoU antara Madrasah Aliyah Negeri 2 Jakarta dengan OLSH College, South Australia antara lain Pertukaran Informasi sistem pendidikan antar kedua sekolah; Video Conference class yaitu kegiatan belajar mengajar secara langsung antara kedua sekolah dengan menggunakan teknologi Skype dan  Program study tour antara kedua sekolah.
Ka.kanwil menambahkan, dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga bisa bersaing untuk mendapatkan perguruan tinggi negeri favorit sesuai dengan keinginan peserta didik. 

“Saya sangat mengapresiasi dengan kerjasama yang dibangun antara atase pendidikan dan Kementerian Agama, yang pada kali ini memilih MAN 2 sebagai madrasah yang tergabung dalam Bridge program, “ungkapnya saat memberikan sambutan pada launching partnership MAN 2 dan OLSH College Australia, Senin (24/10) di gedung MAN 2 Pengantin Ali, Jakarta Timur.